Sampai pada Waktunya (Part 3)

Melangkah perlahan tetapi pasti, dengan tenang Aku memasuki kelas yang ramai, tetapi sangat hening. Semua teman-teman sibuk menghafal Rumus, persiapan untuk Try Out yang sebentar lagi akan diadakan. Aku meletakkan tas diatas meja, dan Aku mulai duduk dikursi tempat Aku akan ujian nanti. Memperhatikan jam dinding, sambil menunggu waktu ujian akan dimulai.

Tidak begitu lama, bel masuk pun berbunyi. Teman-teman yang lain berlarian masuk kedalam kelas, dan langsung duduk dikursi masing-masing. Bagi mereka yang sudah berada didalam kelas, memperlihatkan wajah tegang, termasuk diriku sendiri. Langkah kaki Ibu Guru, membuat kepala yang tadinya tertegun menatap buku diatas meja, menjadi tegak menghadap kedepan, kearah papan tulis.

"Mari anak-anak, sebelum kita mulai Ujian Try Out pada pagi hari ini, mari kita berdo'a menurut Agama dan kepercayaan kita masing-masing." Perintah Ibu Guru, sebelum Beliau meminta kami semua untuk menyimpan buku catatan dan sebagainya, cukup yang ada diatas meja hanya alat tulis saja. Dan, ujian Try Out  akan segera dimulai.

***

Kring ... Kriing ... Kriiing ....

"Waktu habis, silahkan dikumpul kertas ujiannya ya?" Perintah Ibu guru, diiringi dengan murid-murid yang akan menyerahkan kertas lembaran ujian meraka.
Aku menunggu sepi, karena Aku kurang menyukai hal yang berdesak-desakkan. Beberapa menit kemudian, Aku berdiri sambil menyandang tas, berjalan kedepan, memberikan lembaran kertas ujian kepada Ibu Guru. Tidak lupa menjabat tangan Beliau dan Aku berpamitan untuk pulang.

"Ujian Try Out awal berjalan dengan lancar!" Ucapku didalam hati sambil melangkah pulang menuju rumah.

***

Suara ribut diluar kamar, membuat tidur siangku menjadi sangat tidak nyaman. Aku mulai berjalan keluar kamar, sambil membuka pintu, ingin rasanya Aku berteriak. Tetapi, Hasrat itu hilang. Ketika Aku melihat sosok wanita muda, yang langsung tersenyum manis kepada diriku.

"Kakak, kapan datang? Kakak dari kemana? Mau kemana? Kakak sama Siapa?" tanyaku, kepada Kak Rika. Beliau adalah Kakak sepupuku, sangat baik, cantik, serta penuh dengan kelembutan. Dan tentunya Aku sangat dekat dengan Beliau.

"Baru aja nyampe sih deek! Cuma, Kakak mau ke Jam Gadang dulu, sebentar kok. Nanti Kakak balik lagi." Ucap kak Rika.

Tanpa fikir panjang, Aku meminta Kak Rika untuk menunggu. Aku mau cuci muka dulu, dan ganti baju. Karena, Aku sudah sangat yakin, Kak Rika tidak akan bisa menolak semua permintaan diriku. Dan, Ayah ataupun Ibu tidak akan marah jika Aku pergi bersama dengan Kak Rika.

***

"Kakak mau ketemuan sama Siapa?" tanyaku kepada Kak Rika.

"Cuma Temen kok Dek?" jawab Kak Rika singkat saja

"Temennya cewek atau cowok?" tanyaku kembali.

"Cowok, emangnya kenapa Dek?" tanya Kak Rika kembali kepadaku.

"Kakak kok gak bilang kalau temannya cowok, katanya temen. Kalau tahu cowok ngapain Adek minta ikut!" ucapku sambil menggerutu kepada Kak Rika.

Kak Rika tersenyum dan berkata "Iya temen kakak cowok, kan ngak ada masalah bagi Kakak kalau Adek ikut dengan Kakak." 

Sambil manyun Aku hanya dapat berkata "Terserahlah.."

Selang beberapa menit, akhirnya Teman Kak Rika datang. Namanya Bang Yogi, kelihatannya Beliau adalah Orang yang baik. Bang Yogi langsung mengajak Kita untuk pergi makan. Aku tidak akan menolak jika diajak untuk pergi makan, hehehehee...

Ketika sedang makan, Kita sambil berbincang-bincang. Sepertinya, Bang Yogi sudah lumayan banyak mengetahui tentang diriku. Beliau tahu tentang Hobi, tentang Lokasi sekolah serta Kelas, bahkan sampai dengan kegiatan kemaren Beliau juga tahu. Sikap Beliau yang terbuka, membuat Aku tidak canggung untuk berbicara lebih banyak dengan Beliau.

Setelah selesai makan, "Kak, Kita ketemuan di Jam Gadang nanti ya.. Vige mau ketemu ama temen-temen. Sumpah deh ... nanti Kita ketemu dibawah Jam Gadang." Ujarku kepada Kak Rika.

Kak Rika kaget mendengar ucapan ku "Adek! Adek ngak boleh pergi sendirian, nanti Ibu dan Ayah marah sama Kakak." jelas Kak Rika kembali.

"Kak, Vige ngak akan kemana-mana. Vige cuma pengen ketemu ama temen-temen Vige dan itu pun cuma dibawah Jam Gadang kak, ngak akan jauh kok Kak. Ketika Kakak ketemu ama Vige nanti, Kakak akan tengok Vige bersama dengan temen-temen. Dan Vige janji, janji Orang Muslim." ucapku kepada Kak Rika, sambil memperlihatkan jari kelingkingku.

Akhirnya, Aku dapat meyakinkan Kak Rika, sehingga Beliau pergi dengan Bang Yogi. Dan Aku, berjalan sendiri menuju Jam Gadang. Karena, lokasi makan Kita tadi tidak jauh dari Jam Gadang. Sambil berjalan Aku berfikir "Teman ... Teman yang mana? Sedangkan Aku hanya memiliki teman pada lingkungan dirumah saja..."

0 Response to "Sampai pada Waktunya (Part 3)"

Post a Comment