Kisah Cinta Kasih dan Obsesi

Kisah Cinta Kasih dan Obsesi

vigenisya.com - Saat ini, Saya memiliki sebuah kisah antara Cinta Kasih Sayang dan Obsesi.

Pernahkah kita sangat menyayangi dan mencintai seorang, melebihi diri kita?
Pernahkah kita merasa buta karna menyayangi dan mencintai seseorang?
Pernahkah kita memikirkan orang lain dibandingkan diri kita sendiri?
dan, masih banyak pertanyaan "Pernahkah" yang lainnya, tidak mungkin untuk dijabarkan satu per satu.
tapi, inti dari semua ini adalah apakah itu Cinta Kasih Sayang atau Obsesi.

Saya memiliki kisah, dan kita bisa menilai apakah ini Cinta Kasih Sayang atau Obsesi. Kisah antara Kakak dan Adik, singkat ceritanya begini ...

Saya memiliki seorang Kakak, yang sangat egois, bahkan kasar. Bahkan kalau Dia sudah sangat marah bukan suatu hal yang aneh jika apa yang ada ditangannya menjadi suatu pelampiasan kemarahannya. Saya sangat takut kepada Kakak Saya. Tapi, Saya sangat menyayangi Kakak Saya, berapa pun keras kakak Saya, kasar kakak Saya, dia adalah kakak Saya, dia keluarga Saya, darah daging saya juga . Dan yang paling penting dia menyayangi Saya. kenapa Saya  berkata seperti ini...

Kakak adalah orang yang sangat keras kepala, tapi Tuhan memberikan Hati kepada setiap umat-Nya. Dan, Saya bangga dengan kakak. Jika suatu saat kakak marah besar dan mengamuk kepada Saya, kakak tidak malu untuk mengucapkan "Maaf". Walaupun Dia seorang kakak, tapi mengajarkan Saya hal yang paling susah dalam kehidupan ini, yaitu meminta maaf. Semenjak saat itu, Saya mengetahui kemarahan kakak itu karena Saya, Saya terlalu egois, Saya selalu beranggapan kalau Saya benar, Saya selalu tidak bisa menerima penjelasan yang disampaikan kakak, setiap kakak bicara Saya selalu memotong pembicaraannya, itulah sumber kemarahan yang berujung dengan kekasaran., dan yang paling membuat Kakak marah besar ketika Saya membantah kedua orang tua, dalam masalah ini Orang tua pun tidak bisa mengendalikan kemarahan kakak. Kakak memang anak yang bisa dibilang bandel, tapi semua orang sangat menyayanginya...

Seiring berjalannya waktu !!!
Kakak mengambil sesuatu yang sangat berharga dalam hidup saya, yaitu Hati.
Dengan sifatnya yang Egois dan Keras bisa mengambil hati Saya. Dan, Saya mulai sangat terbuka kepada Kakak, baik itu permasalah di Sekolah, Teman, Lingkungan bahkan bukan suatu hal yang mustahil membahas tentang lawan jenis. Pernahkah terbayangkan seorang Kakak yang egois bisa meluluhkan hati Saya? Saya yang selalu dimarahi baik dengan ucapan kasar atau tingkah laku yang kasar, pernah terlintas andaikan kakak tidak ada, mungkin Saya tidak akan dimarahi ya begitulah kira-kira ,,

 Kakak berusaha keras mengendalikan emosinya, Saya mengetahui itu karena Saya merasakan sendiri bagaimana perjuangan kakak melawan dirinya. Dan, kakak telah berhasil menunjukkan kepada dunia. Saya bangga memiliki Kakak.

Tidak mudah mengendalikan emosi, apalagi jika itu sudah mendarah daging dengan Kita.
Bayangkan bagaimana emosi kakak mendengar Saya menangis karna Papa mengajak becanda, Saya bukan anak kecil lagi yang seperti bocah.
Bayangkan bagaimana emosi kakak mendengar Saya dianiaya teman Saya.
Bayangkan emosi kakak saat tahu nilai Saya jelek.
Bayangkan emosi kakak saat Saya harus ditangkap polisi, karena mengendarakan motor tanpa SIM
Masih banyak bayangan lain yang akan memancing kemarahan kakak, Mama atau Papa.

Tapi, kakak berhasil membuat Saya kuat, dengan ucapannya dan cara kakak menenangkan hati Saya, membuat Saya merasa kakak sangat menyayangi Saya. Kakak tidak mengajarkanku untuk membalas dendam, atau tindakan kasar lainnya. tapi, sesuatu yang tidak bisa kita bayangkan ...

Kakak berkata "Jika Saya diganggu Papa, itu karena Papa sedih. Sedih karena tidak menyangka kalau anak-Nya sudah besar. Tidak ada lagi bocah kecil yang akan menemani Papa untuk bersenda gurau. Kenapa Papa mengganggu Saya? Karena tidak mungkin Papa mengganggu Kakak, kakak itu memang sudah kelihatan dewasanya. tapi Papa tidak menyadari Saya juga sedewasa kakak."

Kakak berkata "Jika ada teman yang menjahili Saya, itu karena teman itu peduli dengan Saya. Selagi jahilnya masih dibatas kewajaran itulah yang namanya teman. Hidup itu gak akan indah juga tidak mempunyai teman."

Kakak selalu bertanya bagaimana dengan sekolah, teman, atau ini atau itu. Sampai akhirnya kakak akan bertanya mengenai nilai pelajaran Saya. Saya seperti dihipnotis oleh kakak, sehingga dengan jujur Saya menjawab kalau nilai Saya bagus atau tidak. Kakak berkata "Semangat terus, apapun yang terjadi kalau kita berusaha pasti kita bisa. Ingat dengan cita-cita yang tinggi."

Kakak mulai banyak bercanda kalau Saya melakukan kesalahan, apalagi Kakak taunya dari Mama dan Papa. Awalnya Saya sangat takut, tapi sekarang Saya bukan takut kepada kakak, tapi Saya menghargai Kakak. Dengan cara becandanya, kakak mengajarkan Saya hal yang terpenting yaitu "Apapun yang terjadi didalam diri Kita itu bukan karena orang lain, tapi itu karena Diri kita sendiri. Contohnya : Mungkin karena Saya sombong dalam mengendarai, dan Saya tertangkap razia."

Ini cuma beberapa contoh sifat kakak yang membuat Saya sangat merindukan Kakak, mendengar ocehan kakak, cara kakak becanda, dan cara kakak merayu Saya dalam menghadapi kehidupan ini. Saya bangga memiliki Kakak yang menjaga Saya. Mendengarkan cerita Saya, dan memberikan arahan atas cerita Saya. Walaupun terkadang kalau Saya terlalu keras kepala kepada kakak, sedangkan kakak sudah dengan lembut, dan saya masih juga dengan nada tinggi itulah emosi kakak akan terpancing. Intinya kakak sangat menyayangi Saya.

Dahulu mungkin Kakak ter-obsesi untuk mengajarkan kepada Saya agar hidup keras. Tanpa memikirkan perasaan Saya saat disakiti, baik dengan sikap dan ucapannya. tapi saat ini, Saya sangat tahu kalau Kakak sangat menyayangi Saya. Kakak Mencintai dan Menyayangi Saya. Kakak ingin Saya lebih baik daripada Dia, Kakak ingin Saya itu menyadari kalau Saya punya Kakak, sebagai teman, sahabat, dan Kakak yang akan membela Saya.


0 Response to "Kisah Cinta Kasih dan Obsesi"

Post a Comment