Kepada Ayah dan Bunda

Kepada Ayah dan Bunda

vigenisya.com - Ayah, Bunda sekarang Kami telah beranjak dewasa. Begitu banyak kesalahan yang telah Kami perbuat selama ini. Begitu banyak air mata, baik yang disengaja ataupun yang tidak Kami sengaja telah membasahi wajah Ayah dan Bunda. Apakah itu dari segi perbuatan atau ucapan. Kami tau, kata “Maaf” tidak ada artinya bagi Ayah dan Bunda, karena “Sebelum Kami meminta maaf, Ayah dan Bunda sudah lebih dahulu memaafkan Kami.” Ucapan itu akan selalu Kami dengar, saat Kami mengatakan kata maaf kepada Ayah dan Bunda.

Ayah, Bunda akan tiba waktunya untuk kita tidak akan bersama lagi, tapi Kami sangat yakin dan mengetahui “Doa Ayah dan Bunda selalu menemani setiap langkah kaki Kami." Awalnya kami tidak menyadari, bagaimana perasaan Ayah dan Bunda saat kami memutuskan untuk berpisah dengan Ayah dan Bunda, demi mengejar masa depan dan cita-cita kami. Karena yang ada dalam fikiran Kami hanyalah mengejar cita-cita dan masa depan Kami. Tapi, lambat laun seiring berjalannya waktu, hati ini berkata “Ayah, Bunda Kami rindu..

Saat kerinduan ini datang, Tuhan telah mengetuk hati Kami. Memberitahukan bagaimana perasaan Ayah dan Bunda saat harus berpisah dengan Kami. Kami yang selalu menemani keseharian Ayah dan Bunda, Kami yang menjadi penyemangat kembali saat Ayah dan Bunda lelah setelah bekerja. Serta Kami juga yang selalu membuat Ayah dan Bunda marah karena keegoisan kami.

Ayah, Bunda kami berharap tidak terlambat untuk dapat membahagiakan Ayah dan Bunda. Dapat mengukir kembali senyuman yang Ayah dan Bunda berikan pada saat mendengar tangisan keras suara Kami saat pertama kali menghirup udara di dunia ini.

Saat terbayang bagaimana perjuangan Ayah dan Bunda, untuk menjaga kesehatan Kami, memenuhi kebutuhan Kami, berusaha memberikan yang terbaik untuk Kami semampu Ayah dan Bunda. Terkadang Kami lalai memperhatikan itu semua, Kami anggap semua itu adalah hal yang biasa, bukan suatu perjuangan besar. Setelah Kami dewasa baru kami menyadari semua hal yang Ayah dan Bunda lakukan bukan suatu hal yang biasa, tapi itu adalah “Perjuangan besar yang Sungguh luar Biasa

Semakin dewasa Kami semakin menyadari kerisauan, ketakutan dan kegelisahan yang Ayah dan Bunda rasakan. Kami adalah Putra dan Putri yang Ayah dan Bunda jaga dari panasnya sinar Matahari, derasnya Hujan, serta kencangnya Angin dan Badai. Kami mengetahui apa yang membuat hati dan perasaan Ayah dan Bunda tidak tenang, yaitu ”Akankah kalian (Anak-anak Ku) bisa menjaga diri kalian sendiri? Tanpa Kami (Ayah dan Bunda) berada disamping kalian?

Ayah, Bunda kami tidak akan pernah bisa jauh dari Ayah dan Bunda, tidak akan pernah bisa! Tetapi, kami juga tidak akan bisa selalu bergantung kepada Ayah dan Bunda. Kegelisahan yang Ayah dan Bunda rasakan akan menjadi “Perjuangan besar bagi Kami, untuk membuat bangga Malaikat tanpa Sayap yang telah membawa Kami kedunia ini. Doa dari kedua orang tua kami yang selalu menjadi teman dalam setiap langkah kami, yang akan menjadi sentaja penjaga untuk kami dalam perjuangan besar ini. Kami harus berhasil, karena kami tahu kebahagiaan yang Ayah dan Bunda inginkan adalah melihat keberhasilan Kami. Keberhasilan Kami adalah keberhasilan Ayah dan Bunda yang telah mendidik, menjaga dan melindungi kami selama kita bersama. Jangan risau Ayah dan Bunda, kita akan bersama kembali dengan penuh kebahagiaan.


Pesan Singkat untuk Ayah tercinta, dari Putri yang telah beranjak dewasa.


Ayah, dulu Aku merasa Ayah terlalu keras kepadaKu. Ayah selalu berusaha menghalangi Aku untuk bisa bergabung dengan teman-teman Ku, apalagi dengan teman yang berbeda jenis dengan Ku. Aku fikir Ayah terlalu egois dengan sifat Ayah yang seperti itu. Ayolah Ayah... Aku cuma ingin berteman, mengapa Ayah selalu menentang? Memangnya Dia mempunyai salah apa kepada Ayah? Seakan Ayah sangat membenci teman lelaki yang mendekati Ku. Ayah, saat ini Aku sudah mulai dewasa. Aku sudah mulai memikirkan masa depan Ku. Ayah jangan marah-marah lagi ya? Terima kasih telah menjadi lelaki terhebat didalam kehidupan Ku Ayah, tidak akan ada lelaki yang dapat menyayangi Ku, mencintai Ku dan menjaga Ku seperti Ayah menjaga Ku. Tetapi, akan tiba saatnya kehadiran seorang lelaki dalam kehidupan Ku, yang akan menjaga Ku, menyayangi Ku dan mencintai Ku, dan akan menjadi teman sejati dalam kehidupan Ku ini. Dia tidak akan bisa menggantikan Ayah, tetapi Dia yang akan memberikan kehidupannya untuk Ku Ayah. Dia yang akan membantu Ku menjadi lebih baik kedepannya, yang akan membantu Ku untuk mendekati Surga Illahi Ayah. Dialah yang akan menjadi Imam Ku Ayah... Ayah .. jangan menangis, Aku tidak bermaksud melukai Ayah. Aku tidak bermaksud menyakiti hati Ayah, Aku hanya ingin Ayah menyadari, tidak selamanya Ayah akan selalu disamping Ku Ayah. Tidak selamanya Ayah harus menjaga Ku. Ini sudah waktu Ku Ayah, inilah waktu kita Ayah. Hapuslah air mata Ayah, karena Ayah telah berhasil menjaga Ku, sampai Aku menemukan tulang rusuk Ku.... Terima kasih Ayah ....


Pesan Singkat untuk Bunda tercinta, dari Putra yang telah beranjak dewasa.


Bunda, Aku bertemu dengan wanita yang sangat baik kepada Ku. Aku merasa sangat nyaman saat bersama dengannya Bunda. Dia mencintai Ku dan juga menyayangi Ku. Walaupun tidak akan ada wanita lain yang dapat mencintai dan menyayangi Aku seperti Bunda kepada Ku. Bunda, jangan menangis ... Aku bukan bermaksud untuk menyakiti hati Bunda, Aku Cuma ingin berkata jujur kepada Bunda tentang apa yang Aku rasakan Bunda. Inilah waktunya Kita berbagi Bunda, Aku akan menatap masa depan Ku bersama dengan wanita yang telah mengambil hati Ku ini. Aku akan menjadi seorang Imam seperti Ayah, yang selalu menjaga Bunda. Bunda .. Aku bukan lagi lelaki kecil yang selalu Bunda cemaskan, Bunda Aku sudah dewasa Bunda. Bunda lihat, Aku sudah menyelesaikan sekolah Ku, Aku sudah bekerja, Aku sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, serta sekarang Aku sudah bisa menentukan pilihan hidup untuk kedepan. Bukan untuk diri Ku seorang, tetapi kehidupan kedepan yang akan “KITA” jalani Bunda, bersama seseorang yang akan masuk kedalam kehidupan Ku, serta kehidupan KITA ini Bunda. Bunda, kasih sayang Bunda kepada Ku tidak akan pernah tergantikan. Cinta Bunda kepada Ku, tidak akan dapat digantikan oleh siapa pun. Tapi ... Aku dan Bunda tidak akan bisa bersama selamanya, Aku ingin membuat Bunda bangga saat ini, setelah Aku menemukan wanita pujaan hati ku ini. Bunda telah berhasil memberikan Aku kasih dan Sayang serta cinta yang sempurna, sehingga Aku dapat menemukan sosok seorang wanita yang akan memberikan Kasih sayang beserta Cintanya kepada Ku dan kepada Anak-anak Ku kelak. Terima kasih Bunda, Aku sangat mencintai Bunda. Aku tau doa Bunda selalu mengiringi langkah kaki Ku. Bunda telah berhasil menjadi malaikat dalam kehidupan Ku, sehingga Aku bisa menjadi seperti saat ini Bunda. Bunda Aku bersujud dikaki Bunda meminta maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan yang Aku lakukan, baik sikap atau ucapan Ku Bunda. Sekali lagi terima kasih Bunda ...


Ayah dan Bunda, ini hanya secuil ucapan yang dapat Kami sampaikan kepada Ayah dan Bunda. Walaupun hanya secuil tetapi, ini adalah “ SEDIKIT LAMBANG KEBANGGAAN dari KAMI”. Kami bangga memiliki Ayah dan Bunda, Kami bahagia mendapatkan Kasih sayang beserta Cinta, dan Kami sangat bangga telah menjadi Harta yang paling berharga bagi Ayah dan Bunda. Tidak akan berhenti Kami mengucapkan “TERIMA KASIH AYAH DAN BUNDA” Sembah Sujud dari Kami ....

0 Response to "Kepada Ayah dan Bunda"

Post a Comment